Sabtu, 29 Januari 2005 | By: Eka

[Review] Lima Sekawan : Di Pulau Seram

#9
Judul Asli                       : Five Have A Mystery to Solve
Judul Bahasa Indonesia : Lima Sekawan - Di Pulau Seram
Penulis                           : Enid Blyton
Alih Bahasa                   : Agus Setiadi
Penerbit                        : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit                  : 2004 (Cetakan ke-8)
ISBN                             : 979-605-715-8
Tebal                             : 192 hlm
Dimensi                         : 18 x 11 x 1 cm
Cover                           : Softcover

Buku seri Lima Sekawan ke-20 ini menceritakan kisah petualangan Lima Sekawan di sebuah pulau yang bernama Pulau Seram pada liburan paskah. Julian, Dick, Anne, George dan juga Timmy diminta oleh Bu Layman, teman ibu Julian, Dick, dan Anne, untuk menemani cucunya yang bernama Wilfrid. Bu Layman tidak ingin meninggalkan cucunya sendirian di rumah sementara ia harus menemani keponakannya yang sedang sakit. Wilfrid seorang anak yang unik dan tidak tahu aturan. Ia seorang penyayang binatang. Ia berteman dengan berbagai jenis binatang mulai dari ular, burung, kodok, kelinci, hingga kumbang.

Pada suatu siang, anak-anak bermain ke pantai dan berperahu sampai di tengah dan terseret arus hingga terdampar ke Pulau Seram. Berbagai cerita mengenai pulau ini yang sebelumnya sudah mereka dengar, bahwa setiap orang yang mengunjungi pulau ini tidak pernah kembali, membuat mereka ngeri. Oleh karena itu, mereka memilih duduk-duduk di pantai sampai menunggu arus tenag dan kembali ke daratan. Namun ternyata, Timmy menghilang dan mereka mendengar suara tembakan. Mereka pun meninggalkan pantai mencari tahu apa yang terjadi. Namun, sekembalinya ke pantai ternyata perahu mereka hilang. Keadaan ini memaksa mereka untuk tinggal di pulau lebih lama dan pada akhirnya membawa ke dalam suatu petualangan yang nyaris membuat mereka terjebak karena harus berhadapan dengan para penjahat penyelundup benda-benda kuno.

Seperti seri yang lain, seri Lima Sekawan ke-20 ini pun ber-genre misteri. Namun, pada seri ini, kisah yang diceritakan tidak terlampau menegangkan, karena deskripsi mengenai pulau seram telah diceritakan sebelumnya oleh tokoh lain di bab awal. Meskipun demikian, novel ini tetap mengajarkan arti penting persahabatan dan kesetiakawanan yang dapat dijadikan teladan oleh pembaca.

Bandung, Januari 2005

0 komentar:

Posting Komentar