Jumat, 03 Januari 2014 | By: Eka

(Review) Christmas Miracles

#33
Judul                   : Christmas Miracles
Judu Terjemahan : Keajaiban Natal
Penulis                : Brad Steiger & Sherry Hansen Steiger
Penerjemah         : Rosida W. Simatupang
Penerbit              : PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit        : 2013
ISBN                  : 978-602-02-2164-9
Tebal                   : 228 hlm
Dimensi               : 20 x 13,5 cm
Cover                  : Softcover
Harga                   : Rp 42.800

Bagi kita yang percaya bahwa Yesus merupakan Juru Selamat umat manusia, Natal jauh melampaui tukar-menukar kado, pohon natal yang dihiasi dengan berbagai ornamen dan lampu, ataupun pertemuan keluarga di kelilingi berbagai kue natal. Natal adalah suatu keajaiban.

Sejak awal natal memang suatu keajaiban, sehingga tidak mengherankan jika keajaiban natal terus terjadi hingga saat ini. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan pula jika buku ini hadir dengan berbagai kisah keajaiban yang terjadi pada masa natal.

Salah satu kisah favorit saya dalam buku ini adalah kisah Ibu Sherry. Ibu Sherry, Lorraine Lippold, bertahun-tahun menderita skoliosis pada tulang belakang dan masalah saraf dan tulang rawan. Kondisi ini membuat Lorraine harus menjalani serangkaian operasi untuk mengikat batang pen pada tulang belakangnya. Ketika kondisinya membaik,ia terjatuh dari tangga dan membuat batang pen yang dipasang terlepas. Ia harus menjalani operasi lagi. Dan setelah kekuatannya pulih, ia terserang pneumonia hingga suatu hari ia mengalami koma. Ia dapat bertahan dengan bantuan alat pendukung kehidupan. Hingga pada akhirnya, keluarganya memutuskan untuk melepaskan alat pendukung itu. Namun, beberapa jam sebelum alat pendukung itu dilepas, Lorraine sadar dari koma. Suatu keajaiban yang luar biasa Lorraine bebas dari koma, bahkan fakta menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan neurologis. Keluarga Lorraine benar-benar belajar bahwa ketika rintangan “menggunung di depan kita” mujizat bisa dan akan terjadi.

Ketika membaca kisah demi kisah dalam buku ini, kita benar-benar dihadapkan pada suatu realita bahwa tidak ada yang mustahil buat Tuhan, mujizat itu sungguh nyata dan masih terjadi. Namun, ketika membaca setiap kisah dalam buku ini pun kita harus tetap kritis dan berhati-hati karena terdapat kisah/pengalaman seseorang yang seolah-olah mengkultuskan sarung tangan. Ia beranggapan bahwa sarung tangan milik seorang santo dapat menyembuhkan penyakit yang ia derita. Padahal hanya Tuhan-lah sumber kesembuhan. Adapula pengalaman seseorang yang bahkan sudah dewasa namun masih mempercayai keberadaan santa claus. Padahal santa claus itu tidak nyata dan hanya sebuah dongeng semata.

Buku ini diakhiri dengan pengalaman pribadi penulis, Sherry Hansen Steiger. Ia kehilangan anak laki-lakinya yang baru berusia 10 tahun pada malam natal. Melalui kisahnya kita dapat belajar bahwa kisah sedih pun sebenarnya merupakan suatu keajaiban jika kita mampu melihatnya dari sudut pandang Tuhan. Sering kali melalui pengalaman yang paling menyakitkan dalam hidup, kita ditarik untuk lebih dekat dengan Tuhan. Mungkin bukan rencana yang kita inginkan dan bukan pula akhir cerita yang ingin kita tuliskan. Tapi Tuhan adalah Penulis terbaik, jauh lebih baik dari harapan kita. Tuhan akan mengerjakan sebuah keajaiban yang lebih besar bagi kita.

Yogyakarta, 3 Januari 201

0 komentar:

Posting Komentar