Jumat, 12 Juli 2013 | By: Eka

Suara yang Mengalahkan Hujan (Review)

#25
Judul             : Suara yang Mengalahkan Hujan
                       (True Story)
Penulis          : Rina Eklesia & Nestor Rico Tambunan
Penerbit        : Gita Eklesia Publisher
Tahun Terbit : Mei, 2013
ISBN           : 978-602-1537-0-8
Tebal            : 200 halaman
Dimensi        : 18 x 11 x 1,5 cm
Cover           : Sofcover

Buku karya Rina Eklesia ini berisi kesaksian seorang Rina Eklesia dalam menemukan panggilan hidupnya sebagai seorang ibu panti serta kisah anak-anak korban konflik di Maluku Tahun 1999 - 2000. Buku ini dibagi menjadi dua bagian yaitu, Sekeping Hati Tuhan (Bagian 1) dan Anak-anakku yang Hebat (Bagian 2).

Bagian pertama buku ini mengisahkan bagaimana Rina menemukan panggilan hidupnya untuk mengasuh anak-anak korban konflik di Maluku. Rina yang merupakan seorang hotel consultant dengan  reputasi internasional membuatnya selalu berada di tempat-tempat indah yang tertata bagus dan artisitik. Hingga pada suatu siang di akhir Tahun 1999, ia memperoleh email dari seorang temannya yang bernama Filipa. Filipa memintanya untuk mengantarkan ia dan timnya ke Ambon dalam rangka mendampingi anak-anak korban konflik di Ambon. Kerena rasa penasaran akan situasi perang, Rina bersedia mengantarkan temannya tersebut. Berada di barak pengungsian membuat Rina merasa sangat tidak nyaman bahkan jijik. Hingga pada suatu malam, tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang anak laki-laki berambut keriting dan berkulit hitam. Anak itu bernama Hans. Pertemuannya dengan Hans tersebut mampu mengubah cara pandangnya. Satu tahun kemudian Rina mengambil keputusan untuk mendirikan Panti Asuhan Eklesia guna mengasuh anak-anak korban konflik Maluku. Ia bertekad untuk berbuat sesuatu bagi anak-anak tersebut.

"Ah, apalah artinya mengeluhkan kondisi bangsa tanpa melakukan tindakan nyata, sekesil apapun, pikirku." (hlm 39)

Bagian kedua buku ini menceritakan kisah beberapa anak asuh Rina di Panti Asuhan Eklesia, mulai dari pengalaman mereka ketika harus berjuang mempertahankan hidup dalam konflik yang terjasi hingga bagaimana mereka dapat tergabung di panti asuhan. Salah satunya, kisah Olin, salah satu peserta Pentas Idola Cilik 2. Dari kisahnya inilah judul buku ini "Suara yang Mengalahkan Hujan" diambil.

Tidak seperti buku-buku lain yang menceritakan kisah nyata dengan dikemas dalam sebuah novel dengan sebuah alur cerita yang begitu runtut dari awal hingga akhir, buku ini justru merupakan kumpulan kesaksian Rina mengenai pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya dan anak-anak asuhnya.

"Justru kendala dan cobaan itu menjadi spirit yang meneguhkan kami, bahwa bersama Tuhan tak satu pun yang mustahil. Kami tahu bahwa kami tidak sendiri. Karena Tuhan selalu mengirimkan orang-orang yang DIA pilih menjadi sluran berkat bagi kami." (hlm 62)

Setiap kisah dalam buku ini mampu membuat kita merasa ngeri, merinding, haru, pilu, bahkan mungkin meneteskan air mata. Kisah beberapa anak korban konflik yang dituturkan dengan bahasa yang sederhana dalam buku ini mampu membuka mata kita betapa mengerikannya peristiwa kerusuhan Ambon yang terjadi kala itu. Namun sayangnya, karena setiap bagian dan bab dalam buku ini merupakan kisah yang berbeda namun dengan setting waktu dan tempat yang sama, banyak ditemukan pengulangan kosakata dalam buku ini tertutama pada bagian "Anak-anakku yang Hebat" (Bagian 2) sehingga membuat buku ini sedikit membosankan. Padahal, jika dikemas dalam sebuah novel dengan sebuah alur cerita yang lebih jelas dari awal hingga akhir, buku ini akan jauh lebih menarik daripada hanya mengumpulkan kisah beberapa orang menjadi satu buku. Namun demikian, buku ini tetap wajib dibaca bagi setiap orang karena setiap kisah yang ditulis dalam buku ini dapat menjadi teladan, inspirasi dan saluran berkat bagi setiap pembaca.

Yogyakarta, 12 Juli 2013

0 komentar:

Posting Komentar